#STATUS TERBARU SEMERU#
Status Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari
permukaan laut (mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten
Lumajang-Malang, Jawa Timur, menurun dari Siaga (Level III) menjadi
Waspada (Level II).
"Kami menerima informasi tentang penurunan status Gunung Semeru dari
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung
melalui faksimile pada Kamis (3/5)," kata Sekretaris Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Hariyanto, saat dihubungi
Antara, Jumat (4/5).
PVMBG menetapkan status Gunung Semeru turun dari Siaga menjadi
Waspada sejak Rabu (2/5) pukul 13.00 WIB karena aktivitas kegempaan dan
visual gunung tersebut menurun selama beberapa pekan terakhir.
"Status Gunung Semeru sempat naik dari Waspada menjadi Siaga sejak 2
Februari 2012, namun alhamdulillah pekan ini statusnya menurun lagi
menjadi Waspada," tuturnya.
Menurut Hariyanto, BPBD Lumajang sudah menyampaikan informasi
penurunan status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kepada Camat dan
Kepala Desa yang wilayahnya berada di lereng Gunung Semeru yakni
Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Tempursari, dan
Pasrujambe
"Meski statusnya turun, saya tetap mengimbau masyarakat di lereng
Semeru untuk tetap waspada terhadap aktivitas gunung api itu dan ancaman
bahaya lahar dingin," katanya.
Ia menjelaskan rekomendasi PVMBG terkait dengan penurunan status
Semeru yakni masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius
sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan
wilayah bukaan kawah aktif Jongring Seloko sebagai alur luncuran awan
panas.
"Dalam status Waspada, Gunung Semeru masih sering terjadi letusan,
sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 km dari
kawah aktif karena terancam bahaya lontaran material vulkanik dan
pendakian direkomendasikan hanya sampai Pos Kalimati saja," paparnya.
Selain itu, masih banyak endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah dan puncak Semeru.
Jika terjadi hujan di daerah puncak, masyarakat yang bermukim di
bantaran sungai dan beraktivitas di dalam Sungai Besuk Kembar, Besuk
Kobokan dan Besuk Bang agar selalu berhati-hati karena dapat terancam
bahaya aliran lahar dingin.
"Saya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan
isu-isu yang meresahkan terkait dengan aktivitas Semeru karena BPBD akan
menyampaikan informasi yang benar kepada perangkat desa dan pihak
muspika," ujarnya menambahkan.
Sementara data yang dirilis PVMBG dalam situsnya menyebutkan bahwa
pengamatan visual masih teramati letusan asap dengan warna putih kelabu
tebal dengan tinggi mencapai 100-500 meter dari puncak dan sering
diikuti dengan lontaran material vulkanik.
Jumlah gempa tremor pada bulan April 2012 mengalami penurunan dan
energinya tidak signifikan bila dibandingkan dengan bulan Maret 2012.
Selama bulan April 2012 tidak teramati sinar api atau api diam di kawah
Jongring Seloko, tetapi indikasi pertumbuhan kubah lava masih teramati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar